Lampiran materi : Teks Proposal

LAMPIRAN MATERI TEKS PROPOSAL

PROPOSAL

Kompetensi Dasar

Pengetahuan
Keterampilan
3.12 Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca
4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif
3.13  Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal
4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan



A. Contoh Teks ( fakta)

Judul              : pelaksanaan pentas seni (PENSI) dalm rangkan perpisahan siwa-siswi  

                          kelas XII SMA Kartini

I.       PENDAHULUAN



A. Latar Belakang


Seni adalah salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS SMA Kartini akan mengadakan pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia peran dan melatih rasa percaya diri yang hingga saat ini masih sangat kurang.

Selain itu, dance modern juga mampu mengembangkan kreatifitas siswa dalam hal tarian. Dan adapula kontes band maupun penyanyi yang akan menambah kesan semangat dalam suasana. Pentas Seni ini pula diadakan untuk menghibur siswa yang sebentar lagi akan siap menjalani ujian.

Selain itu, Pentas Seni ini juga dapat menjadi hiburan dalam rangka Perpisahan Siswa-Siswi kelas XII. Untuk itulah, OSIS merasa perlu untuk mengadakan acara ini dengan tema “Taburan Bintang”



B.  Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan kegiatan dilaksanakannya acara ini adalah :
1. Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Negeri 8 Bulukumba
2. Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.
3. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni
4. Sebagai sarana hiburan bagi siswa.

II. ISI PROPOSAL

Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.

Macam-macam Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance, Band

Peserta
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini

a. Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.

b. Macam-macam Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :
1) Pentas Drama
2) Modern Dance
3) Band

c. Peserta
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini

d. Peralatan yang Dibutuhkan
1) Panggung
2) Microfon
3) Speaker/pengeras suara
4) Kostum
5) Atribut
6) Spanduk

e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini adalah :

Tanggal           : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu             : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat            : Gedung Serbaguna SMA Kartini

1. Pentas Drama :
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini

2. Modern dance :
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 13.00 WIB – 14.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini

3. Band
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 14.00 WITA – 16.00 WITA
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini

III. SUSUNAN ACARA

1.        08.00 – 08.30       : Gedung Serbaguna SMA Kartini Kodinator            : Hendra Utama

2.      09.00 – 09.30       : Pembukaan di Panggung PENSI. Kordinator          : M.Rizki

3.      09.30-10.00         : Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS, Kepala Sekolah di

                                         Panggung    Pensi.    Kordinator                : Golla Kraf

4.      10.00-16.00         : Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern, Dance Band.

                                         Kordinator                                                 : Luftisia Nadisya                              

5.      16.30-17.00         : Istirahat di Aula. Kordinator                                    : Safii

6.      6. 17.00-sd Selesai           : Penutup. Kordinator                                     : Herna Dayana

IV. SUSUNAN KEPANITIAN

Pelindung                    : Asri Vival M.pd (Kepala Sekolah)
Pengarah                     : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab     : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia              : Anila Zulfiana
Sekretaris                    : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara                   : Rohani
Seksi acara                  : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha       : Sudurinnas
Seksi Humas               : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan          : Irfan
Seksi Dokumentasi     : Zainal
Seksi peralatan            : Mujazin

V. ANGGARAN DANA

Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun yang dikeluarkan agar pensi ini berjalan dengan baik.

Kegiatan ini diperoleh dari dana:
1. Dana kas sekolah                : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa         : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS            : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS               : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru          : Rp. 500.000-
Total: Rp, 10.300.000-

Biaya pengeluaran:
1. Sewa Tempat                      : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung         : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik       : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung  : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi                            : Rp. 500.000,-
6. Spanduk                              : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain                          : Rp. 250.000,-
Total: Rp. 7.750.000-



VI. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami mengucapkan terima kasih.

B.  Pengertian Proposal

Pernahkah kamu melaksanakan suatu kegiatan di sekolah? Untuk melancarkan kegiatan tersebut kamu harus terlebih dahulu membuat sebuah proposal. Proposal adalah sebuah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancagan kerja, yang akan dilaksanakan. Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan baik, memberikan izin, dan menyumbangkan dana supaya kegiatan tersebut bisa terlaksana.

C.  Ciri-ciri Teks Proposal

1.     Fungsi Proposal

Berdasarkan contoh  di atas bahwa teks proposal merupakan teks yang berfungsi untuk menyampaikan informasi (faktual) kepada pihak yang berkepentingan. Dengan demikian pihak  yang berkepentingan menjadi tahu rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka perpisahan siswa kelas XII SMA Kartini.

Adapun kegiatan yang akan ditampilkan berkenaan dengan kreatifitas siswa yaitu pentas drama, Modern Dance dan Band.



2.   Struktur Proposal

Perhatikan kembali teks proposal di atas ataupun teks proposal lainnya yang pernah dibaca dari sumber lain. Berdasarkan struktur atau susunannya. Teks tersebut dapat kita tulis sistematiaka penulisanya.

I. pendahuluan

a. latar Belakang

     b.Tujuan kegiatan

1)        Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Kartini

2)        Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.

3)        Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni

4)        Sebagai sarana hiburan bagi siswa.



II.    Isi Proposal

1.       Tema

2.       Macam-macam kegiatan

3.         Peserta

4.         Peralatan yang dibutuhkan

5.         Waktu dan tempat pelaksanaan







III. Susunan Acara

VI. Susunan Kepanitiaan

 V. Angaran Dana

IV. Penutup



3.   Kaidah-kaidah kebahasaan

Perhatikankembali teks proposal yang telah disajikan pada bagian sebelumya. Tampak bahwa teks tersebut dibentuk oleh banyak kata dan sejumlah kalimat. Di dalam tesk proposal kata-kata dan kalimat itu ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembea dengan jenis teks lainnya.

a.    Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan karena bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.

b.    Penggunaan konjungsi sebagai penerang kata/keterangan waktu dan tempat. Hal itu terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan

    Contoh:

1)   Adapula kontes band maupun penyanyi yang akan menambah kesan semangat dalam suasana.

2)   Pentas Seni ini pula diadakan untuk menghibur siswa yang sebentar lagi akan siap menjalani ujian.

3)   Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini adalah :
Tanggal              : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu                : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat               : Gedung Serbaguna SMA Kartini

4)   Mengungkapkan kata yang bersifat “keakanan” seperti akan diharapkan, direncanaka. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan, recana atau rancangan program kegiatan.

5)   Menggunakan kata bermakna lugas ( denotatif). Hal ini pentig guna menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dan pihak penerima proposal

6)   Mengunakan kalmat harapan yang menyatakan harapan atau kalimat ang mengungkapkan keinginan terjadinya sesuatu. Kalimat ini biasanya dahului oelh kata ungkapan seperti saya harap, saya berharap, mudah-mudahan, dan semoga,

Contoh

Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.



D.  Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)

1. Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca. Berdasarkan teks proposal di atas dapat diketahui dengan mengajukan enam pertanyaan berikut:

Stuktur  proposal
Pokok-pokok Informasi
I.        Pendahuluan
Pentas Seni ini juga dapat menjadi hiburan dalam rangka Perpisahan Siswa-Siswi kelas XII. Untuk itulah, OSIS merasa perlu untuk mengadakan acara ini dengan tema “Jadi Artis Sehari”
II.     Isi
kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
III.  Penutup
Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.



2.   Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal

I.    Pendahuluan

a.    Latar Belakang

Seni adalah salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS SMA Kartini akan mengadakan pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia peran dan melatih rasa percaya diri yang hingga saat ini masih sangat kurang.



b.   Tujuan Kegiatan

1)   Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Kartini

2)   Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.

3)   Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni

4)   Sebagai sarana hiburan bagi siswa.



II.  Isi Proposal

1.    Tema

     Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.

2.    Macam-macam kegiatan

     Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance,  

     Band

3.    Peserta

     Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-

     masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini

4.  Peralatan yang dibutuhkan

     Panggung, Microfon, Speaker/pengeras suara, Kostum, Atribut, Spanduk

5.  Waktu dan tempat pelaksanaan

      Tanggal                 : Sabtu , 25 Juli 2017
 Waktu                    : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
 Tempat                  : Gedung Serbaguna SMA Kartini



III.             Susunan Acara

1. 08.00 - 08.30                       : Gedung Serbaguna SMA Kartini Kodinator            : Hendra Utama

2. 09.00 - 09.30                       : Pembukaan di Panggung PENSI. Kordinator          : M.Rizki

3. 09.30 - 10.00                       : Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS, Kepala Sekolah di

                                         Panggung    Pensi.    Kordinator                : Golla Kraf

4.   10.00 - 16.00          : Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern, Dance Band.

                                        Kordinator                                                  : Luftisia Nadisya                               

5. 16.30 - 17.00                       : Istirahat di Aula. Kordinator                                    : Safii

6. 17.00 -sd Selesai     : Penutup. Kordinator                                     : Herna Dayana



IV   Susunan Kepanitiaan

Pelindung                    : Asri Vival M.pd (Kepala Sekolah)
Pengarah                     : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab     : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia              : Anila Zulfiana
Sekretaris                    : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara                   : Rohani
Seksi acara                  : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha       : Sudurinnas
Seksi Humas               : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan          : Irfan
Seksi Dokumentasi     : Zainal
Seksi peralatan            : Mujazin

VAnggaran Dana

Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun yang dikeluarkan agar pensi ini berjalan dengan baik.

Kegiatan ini diperoleh dari dana:
1. Dana kas sekolah                : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa         : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS            : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS               : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru          : Rp. 500.000-
    Total                                    : Rp, 10.300.000-

Biaya pengeluaran:
1. Sewa Tempat                      : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung         : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik       : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung  : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi                            : Rp. 500.000,-
6. Spanduk                              : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain                          : Rp. 250.000,-
    Total                                    : Rp. 7.750.000-

VI. Penutup

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami mengucapkan terima kasih.

Sebagai sebuah teks, proposal memiliki kaidah berkaitan kelengkapan isi, sistematika dan   kaidah kebahasaan sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian ciri teks proposal.  Menganalisis isi, kesesuaian sistematika proposal sesuai kaidah penulisan dan aspek kebahasaan suatu proposal



Analisis Sistematika

I.     Pendahuluan

a.    Latar Belakang

b.   Tujuan Kegiatan

II.   Isi Proposal

      III. Susunan Acara

      VI. Susunan Kepanitiaan

      V.  Angaran Dana

      IV. Penutup



3.   Melengkapi informasi dalam proposal

     Jika kita membaca dan mendengarkan penyampaian sebuah proposal dan menenmukan informasinya tidak lengkap. Maka kita bisa memberikan masukan atau tambahan informasi untuk melengkapi informasi dalam proposal tersebut. Untuk menyampaikan saran dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan

     Langkah-langkah untuk melengkapi informasi dalam proposal

1.   Mencermati proposal

2.   Menganalisis kelengkapan proposal

3.   Menyampaikan saran untk melengkapi proposal

4.    Merancang sebuah proposal laporan kegiatan

     Sebelum menulis sebuah proposal hendaknya membuat kerangka proposal terlebih dahulu seperti  menentukan latar belakang, kegiatan, tempat, tujuan, peserta, srana prasarana, anggaran sehingga ketika dalam menyususn proposal tidak terkendala oleh hal tertentu.


(Oleh Erma Lisni)


Kompetensi Dasar

Pengetahuan
Keterampilan
3.12 Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca
4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif
3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal
4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan


A.    Contoh Teks (Fakta)

Judul             : 30 Hari Menjadi Anak Nelayan : Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak - Banten

A.  PENDAHULUAN
Latar Belakang
Desa Muara-Binuangeun merupakan desa nelayan  yang terletak di pantai selatan pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa ini tidak hanya memiliki potensi alam, tetapi juga keragaman sosial budaya yang dikembangkan oleh masyarakat desa tersebut. Kehidupan nelayan di Desa Muara-Binuangeun dapat dikatakan tidak saja belum berkecukupan, melainkan juga masih terbelakang, termasuk dalam hal pendidikan. Keterbatasan sosial yang dialami nelayan memang tidak terwujud dalam bentuk keterasingan, karena secara fisik masyarakat nelayan tidak dapat dikatakan terisolasi atau terasing. Namun lebih terwujud pada ketidakmampuan mereka dalam mengambil bagian dalam kegiatan ekonomi pasar secara menguntungkan, yang ditunjukkan oleh lemahnya mereka mengembangkan organisasii keluar lingkungan kerabat mereka atau komunitas lokal.
Gambaran kondisi kemiskinan nelayan Desa Muara-Binuangeun antara lain secara nyata dapat dilihat dari kondisi fisik berupa kualitas pemukiman mereka. Umumnya desa nelayan miskin akan mudah diidentifikasi dari kondisi rumah hunian mereka. Rumah-rumah mereka yang umumnya sangat sederhana, yaitu berdinding bambu, berlantai tanah, serta dengan fasilitas dan keterbatasan perabot rumah tangga. Selain gambaran fisik, identifikasi lain yang menonjol di kalangan nelayan miskin adalah rendahnya tingkat pendidikan anak-anak, pola konsumsi sehari-hari, dan tingkat pendapatan mereka. Di desa nelayan ini memang ada beberapa rumah yang tampak megah dengan fasilitas yang memadai, itulah yang merupakan rumah-rumah pemilik perahu, pedagang perantara atau pedagang ikan. 
Kondisi keterbatasan sosial dan kemiskinan yang diderita masyarakat nelayan Desa Muara-Binuangeun disebabkan oleh faktor-faktor yang kompleks. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berkaitan dengan fluktuasi musim ikan, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan modal, kurangnya akses, dan jaringan perdagangan ikan yang cenderung eksploitatif terhadap nelayan sebagai produsen, serta dampak negatif modernisasi perikanan yang mendorong terkurasnya sumber daya laut secara cepat dan berlebihan, serta terbatasnya peluang dan kesempatan nelayan untuk melakukan diverisifikasi pekerjaan, terutama di luar kegiatan pencarian ikan di laut.
Hal inilah yang kemudian menjadi menarik untuk dikaji lebih lanjut, yaitu mengenai bagaimana kehidupan sosial-budaya dan kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan pada lokasi penelitian yaitu Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Maka dari itu, penulis mencoba memberikan gambaran tersebut dengan melakukan penelitian yang berjudul “30 Hari Menjadi Anak Nelayan : Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak – Banten”.
Rumusan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada kajian tentang “kehidupan sosial keluarga nelayan” di bagian selatan Provinsi Banten, tepatnya pada keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Persoalan pokok yang hendak dikaji di dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah konteks dan aspek-aspek sosial-budaya masyarakat setempat secara resiprokal berkaitan/berpengaruh pada aktivitas ekonomi nelayan tradisional setempat, serta bagaimanakah struktur perekonomian masyarakat setempat dibangun dan dikembangkan atas dasar kehidupan sosial-budaya mereka”.
Kemudian dengan mengacu pada persoalan pokok diatas, maka masalah-masalah yang menarik untuk dikaji lebih lanjut adalah :
1.    Bagaimanakah kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
2.    Bagaimanakah kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka informasi yang akan dicari untuk menjawab rumusan masalah tersebut antara lain adalah konteks dan aspek-aspek sosial-budaya keluarga nelayan yang terdapat di wilayah penelitian, dan mengidentifikasi keberkaitan dan atau keberpengaruhan secara resiprokal dari konteks dan aspek-aspek sosial-budaya setempat pada aktivitas perekonomian masyarakat nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
Untuk mengetahui hal tersebut, maka tujuan dari mengkaji permasalahan di atas adalah :
1.    Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2.    Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
Manfaat Penelitian
Kajian tentang kehidupan sosial keluarga nelayan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah:
1.    Bagi peneliti : dapat menganalisis bagaimana kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2.    Bagi akademisi : dapat dijadikan sebagai sumber informasi ataupun referensi bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Disamping itu juga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk yang membacanya.
3.    Bagi masyarakat : penelitian ini diharapkan akan berkontribusi dalam memberikan informasi dan pemahaman mengenai kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
4.    Bagi pemerintah : penelitian ini dapat dijadikan informasi yang diharapkan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan pembangunan.
B.  KAJIAN TEORI
Sistem Sosial dan Ekonomi Masyarakat Nelayan
Sebagaian besar nelayan yang ada di Indonesia tergolong nelayan tradisional dan buruh nelayan (Kusnadi, 2007:1). Posisi sebagai nelayan tradisonal dan buruh nelayan ini membuat mereka menjadi sebagai masyarakat yang memiliki akses terbatas terhadap Sumber Daya Perairan (SDP) dan masih dikendalikan oleh nelayan besar. Misalnya saja nelayan besar yang memakai teknologi baru membuat nelayan tradisional kesulitan dalam menangkap ikan dan buruh nelayan yang bekerja pada nelayan besar, seolah dibuat tidak bisa lepas dari kekuasaan nelayan besar tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadi masalah sosial-ekonomi yang sulit diselesaikan oleh para nelayan di Indonesia. Salah satu implikasinya adalah kemiskinan.
       Satria (2009b: 25) menggambarkan posisi nelayan di Indonesia dalam sebuah tabel dibawah ini:
       Tabel 1 Kondisi Umum Masyarakat Pesisir Di Indonesia Tahun 2002.
No.
Kondisi Mastarakat Pesisir
Jumlah
1.
Desa Pesisir
8.090 desa
2.
Masyarakat Pesisir
-       Nelayan
-       Pembudidaya
-       Masyarakat Pesisir Lainnya
16. 420.000 jiwa
 4.015.320 jiwa
 2.671.400 jiwa
 9.733.280 jiwa
3.
Prosentase yang hidup dibawah garis kemiskinan 932,14%)
5.254.400 jiwa


Last modified: Wednesday, 13 January 2021, 7:46 AM